Bersama Rumah Zakat, Penyuluh Balitbangtan Beri Diklat Kebun Lansia Habibie-Ainun

UfukNews. Com, KENDARI – Kepala Koordinator Program Rumah Zakat Tri Kaesi melakukan koordinasi rutin bersama kelompok Kebun Lansia Habibie-Ainun, kegiatan ini dilakukan bersama penyuluh Balitbangtan BPTP Sultra, yang dilaksanakan dikelurahan Watulondo, kecamatana Puuwatu, Rabu, ( 8/9).

Bersama rumah zakat kegiatan ini dilakukan untuk memotivasi para anggota Kelompok kebun lansia, serta membahas program pengembangan usaha pertanian agar bisa lebih berkembang kedepannya. Program ini sedianya telah berjalan 3 tahun dan telah dilaunching pada Februari 2020.

Oleh Tri Kaesi melalui penyuluhan ini diharapkan pengembangan Kebun lansia bisa memberikan sejumlah , melalui kebun lansia juga dapat memenuhi kebutuhan gizi dan kebutuhan bagi kelompok kebun lansia Habibie -Ainun , meski ia mengatakan bahwa masa kontraknya akan berakhir namun harapannya kelompok ini dapat terus eksis dan berjalan  untuk memenuhi kebutuhan pangan lainnya.

“Terlalu lama dirumah juga mengakibatkan banyak permasalahan. Salah satunya Sarkopenia atau kelemahan otot. Sehingga kebun lansia ini bisa jadi sarana latih fisik dan saling bersosialisasi. Menurut penelitian Aktivitas menyiram saja bisa menghasilkan hormon enorphine hormone kebahagiaan,” ujar Tri Saeki.

lebih lanjut ia menambahkan , meski pandemi belum berakhir, melalui sosialisasi ini diharapkan para anggota kelompok tidak mengabaikan protokol kesehatan, diharapkan pula dengan terbentuknya kebun lansia nantinya bisa menambah income para lansia juga bisa mencukupkan gizi keluarga Lansia sebagai sasaran. Lansia yang paling riskan terkena pandemi, harapannya bisa menjadi sarana olah fisik dan sosialisasi dengan lansia lainnya.

Ia berharap, kelompok ini bisa menggandeng beberapa elemen masyarakat. Diantaranya menggandeng dinas terkait melalui pengajuan proposal kerjasama bersama Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari. diharapkan penyuluhan juga bisa dilakukan bersama Akademisi terkait melalui penyuluhan pangan sehat dan pengolahan hasil pertaniannya, termasuk juga penyuluhan pengolahan sampah agar mendapatkan informasi pupuk organik yang baik.

“Kebun gizi lansia ini bisa menjadi tempat belajar dan inspirasi bagi masyarakat kalau ibu lansia saja bisa, masa yang muda tidak bisa,” ujat Tri Saeki pula.

Sementara itu, Tim Penyuluh Balitbangtan BPTP Sultra, Ir. Muh. Rusman, MP, menyampaikan, masalah para lansia saat ini dihadapkan bukan hanya persoalan pandemi selain faktor cuaca dengan intesitas hujan yang tinggi, hal ini juga menjadi masalah bagi para lansia selama aktivitas pendampingan dilakukan , hal ini juga jadi penyebab kurang optimalnya penghasilan kebun kelompok lansia.

Dibutuhkan kreativitas untuk menggarap kebun kelompok lansia ini, itu bisa dicapai karena potensinya terlihat dapat dikembangkan, Ia mencontohkan seperti percontohan kebun milik Desa Jati Bali Kabupaten Konsel yang memiliki omset ratusan juta rupiah dari budidaya Buah pepaya, melihat potensi ini, rusman berharap kelompok lansi kelurahan Watulondo bisa mencapai omset yang sama melalui budidaya pepaya.

” Kelurahan Watulondo juga punya potensi lahan sehingga ibu-ibu bisa mencontoh petani pepaya disana,” ujar Rusman dalam paparannya saat mendampingi Kelompok Kebun Lansia Watulondo.

Pertemuan kali ini menjadi sarana untuk menindaklanjuti keinginan koordinator Rumah Zakat yakni mencari usaha yang bisa dijalankan jangka panjang dan bisa menjadi sumber penghasilan untuk anggota kelompok.

Selain mengajak anggota kelompok studi banding ke Desa Jati Bali, dikesempatan yang sama penyuluh lainnya Thamrin Kunta, SP, juga memberikan pembekalan khususnya tentang pembuatan POC atau pupuk cair, diharapkan Pembekalan ini dilakukan untuk memberikan ketrampilan terkait penggunaan pupuk organik atau limbah rumahtangga agar kebun lansia bisa berkembang lebih baik lagi.

” dimaksudkan agar kedepannya sebelum berbudidaya kelompok sudah punya keterampilan dan ketersediaan pupuk dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. Bila ibu- ibu mampu memproduksi pupuk ramah lingkungan ini dalam skala besar, kedepannya bisa dijadikan unit usaha yang menghasilkan secara ekonomi”, ujar Thamrin pula.

Melalui penyuluhan ini Ketua Kelompok Habibie-Ainun, Lisnawati mengatakan bahwa kebun lansia sangat bermanfaat dapat menopang ekonomi keluarga dengan mengembangkan kebun para anggota bisa memenuhi kebutuhan hidupnya

“misalnya ibu-ibu tidak perlu lagi membeli sayurannya. Kedepannya dengan adanya kebun ini ibu-ibu bisa mendapat penghasilan, punya kebun mandiri di pekarangan masing-masing sehingga kebutuhan keluarga terpenuhi dan dapat menjadi sumber tambahan penghasilan,” tutur Lisnawati.

 

 

Pos terkait