(Foto Istimewah)
UfukNews. Com, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng Surya Institute (SI) demi percepatan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Kerjasama ini memungkinkan Siswa-Siswi Sultra untuk menjadi juara Olimpiade hingga kuliah ke Jerman.
SI adalah institusi pendidikan yang didirikan oleh Prof Yohanes Surya PhD, salah satu tokoh pendidikan nasional. SI dinilai sangat berpengalaman dan progresif dalam mencetak juara-juara Olimpiade. SI pula dalam eksistensinya memiliki sejumlah kesuksesan pada program-programnya, Mulai dari Ambon Pintar Matematika hingga Program Daerah Tertinggal. Hal inilah yang membuat Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazi SH, merasa tepat memilih SI dalam memberikan kesempatan kepada putra-putri tingkat SMA maupun SMK di Sultra.
Gubernur Provinsi Sultra, H Ali Mazi SH, Senin (15/10) mengatakan, program yang dilaksanakan SI cukup tepat dalam menjaring siswa-siswi tingkat SMA di Sultra, khususnya anak-anak yang memiliki motivasi belajar tinggi.
“Provinsi Sultra terdiri dari daratan hingga kepulauan. Mulai dari yang mudah dijangkau hingga yang sulit dijangkau. Dari setiap sudut-sudut wilayah tersebut, tentu banyak anak-anak kita tingkat SMA maupun SMK yang memiliki cita-cita tinggi melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Ataupun, ada dari mereka yang ingin berkompetisi pada ajang bergengsi dalam bidang ilmu pengetahuan. Olehnya, Pemprov Sultra tak hentinya mencari akses untuk memfasilitasi keinginan dan impian tersebut diantaranya dengan menggandeng SI,” ucap orang nomor satu di Provinsi Sultra.
.
Ali Mazi menuturkan, pihaknya secara resmi telah melakukan penandatanganan MoU tentang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) antara Gubernur Sultra dengan Ketua Dewan Pembina SI, Prof Yohanes Surya PhD. Selanjutnya, ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (PKS) oleh SKPD teknis, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra.
“Melalui Dikbud Sultra, kita akan melihat anak-anak didik kita di daratan hingga kepulauan di Sultra, yang memiliki motivasi belajar tinggi tanpa melihat latar belakang sosial ekonomi orang tuanya. Sehingga, pada tahun 2022 Pemprov Sultra telah memiliki utusan-utusan yang siap dikirim untuk mengikuti proses penempaan di SI,” tutupnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs. Asrun Lio M Hum, PhD mengatakan, pihaknya siap melaksanakan kesepakatan MoU tersebut. Rencananya mulai mengirimkan 20 orang siswa pada Tahun 2022 untuk belajar di SI.
“SI ini telah memiliki reputasi sangat baik dalam mencetak juara-juara Olimpiade seperti di Papua. Olehnya itu, Gubernur Sultra mengharapkan, bisa membuat projek serupa untuk Sultra, dimana setiap tahunnya akan mengirim utusan,” terang Akademisi asal Moronene Bombana ini.
Asrun menjelaskan, selain mencetak juara-juara Olimpiade asal Provinsi Sultra, kerjasama itu juga akan memberikan akses bagi siswa untuk mengikuti tes ke perguruan tinggi yang ada di Jerman. Hal ini didukung oleh relasi SI yang sangat luas, yakni SI bekerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi yang ada di Jerman
“Sekedar gambaran singkat, saat menempuh pendidikan S1 di Jerman nantinya, tidak ada pembayaran kuliah selain biaya hidup yang ditanggung sendiri. Namun biaya hidup ini juga akan mendapat bantuan melalui kerjasama Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI. Ini didukung oleh posisi Ketua Dewan Pembina SI, Prof Yohanes Surya PhD juga sebagai Penasihat Khusus Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi. Insya Allah siap memfasilitasi dan membantu Pemprov Sultra,” terang Alumni S3 The Australian National University of Canberra ini.
Asrun menambahkan, adapun siswa tingkat SMA yang akan dijaring nantinya merupakan siswa kelas tiga atau kelas XII. Kemudian mereka difasilitasi untuk mengikuti ujian termasuk tes belajar ke luar negeri.
“Sesuai pesan dari Prof Yohanes Surya PhD, bahwa siswa yang dikirim tidak perlu yang pintar, akan tetapi mereka yang memiliki motivasi dan semangat belajar tinggi. Nanti di SI, diberikan proses belajar mengajar lagi. Adapun masalah penguasaan bahasa asing, pasti setiap siswa telah mempelajari dasar-dasarnya. Sehingga, siswa akan dilatih lebih mahir di SI. Soal seleksi, Dikbud Sultra tetap akan meminta asistensi dari SI,” tutup Pembina Kerukunan Keluarga Baubau Buton (KKBB) Provinsi Sultra ini.(Adm).