Antisipasi Karhutla, Dishut Sultra Permantap Koordinasi Dengan KPH

UfukNews. Com, KENDARI – Memasuki musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung sepanjang bulan Juni 2023, Dinas Kehutanan (Dishut) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mengambil langkah-langkah antisipasi terjadinya kebakaran hutan lahan (Karhutla). Salah satunya melakukan kordinasi secara terus menerus dengan seluruh pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang ada di Sultra.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara Ir. Sahid melalui Kepala Bidang Perlindungan Hutan (Kabid Ph), Rafiudin. A mengatakan, pihanya selalu melakukan kordinasi dengan seluruh KPH khususnya pada  wilayah-wilayah dengan titik hotspot yang berpotensi tinggi terjadi  kebakaran hutan (Karhutla).

“Tanggal 30 Mei kemarin, kami sudah melakukan kegiatan sinkronisasi di KPH Tina Orima Bombana, dan mereka senantiasa melakukan patroli, terutama di titik hotspot yang rawan terjadinya Karhutla,” kata Rafiudin yang juga merupakan mantan kepala KPH Bularaya.

Rafiudin memjelaskan, pihak KPH saat ini juga selalu aktif memonitoring pengendalian karhutla, termasuk melakukan pembinaan, serta sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim di sekitaran kawasan hutan.

” Sosialisasi serta pembinaan yang dilakukan oleh KPH menjadi sangat penting, mengingat banyak masyarakat yang bermukim di kawasan hutan berprofesi sebagai petani. Kebanyakan kegiatan masyarakat ini adalah perkebunan, jadi jangan sampai mereka membakar lahan untuk membersihkan kebunnya. Untuk itu mereka harus diberi pemahaman agar senantiasa menjaga itu,” ujar Rafiudin.

Setelah KPH Tina Prima Bombana, kata Rafiudin, pihaknya akan melakukan sinkronisasi dan koordinasi dengan KPH-KPH lain yang ada di Sultra sebagai langkah antisipasi terjadinya karhutla ini.

“Kemarin kami sudah dari Bombana,  berikutnya mungkin di bulan ini dan bulan-bulan berikutnya kami akan kembali melakukan Sinkronasi. Karena itu sudah menjadi kewajiban kami untuk melakukan Sinkronasi terhadap KPH-KPH,” pungasnya

Sementara itu, Pengendali Ekosistem Hutan Dishut Sultra, Nurmin menjelaskan, Bombana merupakan daerah rawan terjadinya Karhutla utamanya didaerah yang memiliki vegetasi savana alang-alang.

“Sepanjang jalan kalau kita menuju Bombana dari Taman Nasional Rawa Aopa itu, Desa Tatangge sampai menuju Lantari Jaya perbatasan Kabupaten Bombana, kanan kiri jalan itu savana. Jadi kalau misalnya musim kemarau pengendara motor tanpa sengaja membuang puntung rokok langsung terbakar,” tutupnya.

Pos terkait