90 Sekolah Ikuti Puncak Acara Festival Literasi Sulawesi Tenggara

UfukNews. Com, KENDARI – Sebanyak 90 Sekolah yang ada di Sulawesi Tenggara mengikuti puncak acara festival Literasi Sulawesi Tenggara 2022. Festival Literasi Sulawesi Tenggara ini, mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dan untuk diketahui bahwa, kegiatan Festival Literasi ini baru pertama kali dilakukan di bumi Anoa.

Dalam festival Literasi ini, masing masing Sekolah diwakili oleh empat ( 4 ) orang baik dari Kepala Sekolah, Guru Koordinator, Guru (penulis) dan Siswa (juara I tingkat sekolah). Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Cabang Dinas (KCD) 17 kabupaten/kota di Sultra secara virtual.

Bacaan Lainnya

Salah satu penggerak Literasi Nasional Satriana S.Pd, M.Pd menjelaskan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara Drs.Asrun Lio, M.Hum. Ph,D merupakan pemrakarsa festival Literasi yang ada di Sulawesi Tenggara.

” Dimana, target dari Festival Literasi ini, sebagai penunjang di Sekolah untuk meningkatkan pendidikan di Sulawesi Tenggara sesuai visi misi pemerintah daerah. Berkat program Kadis Dikbud (Drs. Asrun Lio M. Hum, PhD), saat ini tercatat kurang lebih 120 sekolah aktif literasi nasional dalam program GSMB, ” ungkap Satriana ( 19 /10/2022)

Dimana, lanjut Satriana, sesuai dengan pencanangan di setiap sekolah harus ada gerakan Literasi sekolah. Hal tersebut dibuktikan dengan Kurang lebih 4600 karya tercipta, baik dari karya siswa maupun guru di festival literasi yang puncaknya dilaksanakan pada Selasa 18 Oktober kemarin.

” Karya berupa cerpen, puisi dan artikel tersebut, memberikan andil bahwa di bumi Anoa, masih banyak produk tulisan yang mampu meningkatkan statistic literasi sekolah. Serta sekaligus berpengaruh besar pada dampak psikologi siswa, dalam menanamkan budaya baca sekaligus kemampuan menulis ditingkat sekolah, ” ujar Satriana yang juga perwakilan dari Guru SMA 11 Kota Kendari.

Satriana menjelaskan, sebelum acara puncak Festival Literasi, diadakan sayembara yang pesertanya dari 90 sekolah, yaitu 90 orang guru dan 90 siswa.

” Hasilnya dua orang terpilih menjadi dua pembicara terpilih (Nyala Talks), yaitu saya sendiri Satriana, S.Pd,M.Pd dari SMAN 11 Kendari mewakili guru dan Mey Nur Fadhilah dari SMAN 2 Konsel mewakili siswa. Dimana, kami berdua masing-masing kemarin, tampil dalam event festival literasi sekolah tersebut, ” bebernya.

Satriana yang juga merupakan Koordinator Wilayah ( Korwil) kegiatan Festival Literasi mengemukakan, Perpustakaan merupakan jantung sebuah sekolah. Untuk itu, pihak perpustakaan harus selalu berinovasi dan berkreasi untuk menciptakan perpustakaan yang nyaman dan terbutuhkan. Sehingga siswa terpancing untuk berkunjung dan berkarya.

“Di sekolah kami di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN ) 11 sudah melakukannya. Kami membuat beberapa metode barcode, dalam pengelolaan perpustakaan. Sehingga para siswa mampu berkarya. Salah satu karyanya yaitu “KIOS PHONE” atau KIOS PoHON Elektronik, ” terang Satriana yang juga Kepala Perpustakaan di SMAN 11 Kendari sembari menutup kalimat.

Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara Dr. Uniawati, S.Pd,M.Hum, yang didaulat membawakan sambutan mengatakan, Ia sangat mengapresiasi kegiatan Fesstival Literasi tersebut.

” Karena minat baca dan tulis, harus dibudayakan. Bukan hanya pemerintah yang punya tanggung jawab melakukan sosialisasi, akan tetapi seluruh masyarakat. Dari data yang ada secara internasional, tingkat literasi Indonesia menduduki peringkat ke – 71 dari 77 negara di dunia, ” imbuhnya.

Lanjut Wanita yang akrab disapa Uniawati,
Itu artinya tingkat literasi di Indonesia masih sangat rendah. Hal itu menjadi perhatian semua pihak, untuk meningkatkan literasi di negeri ini.

” Pihak kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, sudah melakukan gerakan literasi nasional dengan melakukan banyak hal sebagai upaya. Diantaranya dengan sering menggelar kegiatan dengan menggandeng masyarakat. Baik itu kegiatan melibatkan pemuda, komunitas, bahkan perlombaan, yang masyarakat untuk membiasakan budaya membaca dan menulis,” terang Uniawati.

Senada dengan hal diatas, founder Nyalanesia, Lenang Manggala, yang mensuport kegiatan festival literasi mengatakan, terutama guru-guru inspiratif dengan berbagai inovasinya telah mempengaruhi banyak orang, khususnya siswa guna gemar membaca dan menulis.

“Semoga dari kegiatan ini, dapat menciptakan interaksi dalam membentuk apresiasi karya tulis bagi siapapun,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada puncak acara Festival Literasi ini, diikuti oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan se- Sultra, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota se- Sultra, Kepala Sekolah jenjang SD/SMP/SMK se-Provinsi . Kepala MTs/MA se provinsi, Kepala kanwil Kemenag Sultra, kepala kantor Kemenag kota, Kepala BPMP Sultra, Kepala MKKS Kota Kendari.

Harapannya dengan sering didakannya kegiatan Literasi, akan menjadi awal berkarya/berprestasi dan dan terus dilanjutkan karena dapat membentuk pribadi tangguh dan berkarakter cerdas. Dengan output banyak lagi karya karya terbaik daerah, yang mampu diterbitkan dan diapresiasi oleh pemerintah setempat.

Dengan pesan dan take Line dalam Literasi yakni, ” Dengan menulis kita ada, kita ada untuk menulis cerdas. Dengan membaca kita berilmu, dengan berilmu kita cerdas terbaca.
Jadi Ayo membaca dan bangga menulis untuk generasi emas Indonesia, “

Pos terkait