Nikmati Kuliner Khas Buton dari Atas Bukit Baubau di Semira Resto

UfukNews.com, BAUBAU – Semira Cafe dan Resto di Kota Baubau menjadi salah satu tempat yang layak untuk dijajaki para pecinta kuliner. Sebab, Resto ini tidak hanya menyediakan makanan khas Buton, namun juga menyajikan sensasi yang tenang dengan pemandangan yang luar biasa indah dari atas bukit Kota Baubau.

Semira memiliki lokasi yang sangat strategis. Setiap pengunjung bisa menikmati makanan sekaligus menikmati pemandangan dari dataran ketinggian di Kota Baubau.

Bacaan Lainnya

Posisi Semira memungkinkan para pengunjung untuk memanjakan mata mereka untuk menyaksikan seluruh area Kota Baubau di waktu siang, sore dan malam hari. Mulai dari suasana Kota, hilir mudik kapal besar dan kecil, dan juga hamparan bukit yang membentuk pulau-pulau.

Jika para pendatang ingin mengunjungi tempat ini, kurang lebih lokasi ini berjarak 15 menit dari pusat Kota Baubau. Tepatnya, Semira berada di area Palagimata, Kota Baubau.

Karena mengangkat tema outdoor dengan sentuhan khas Buton, Semira mampu menjangkau banyak pengunjung. Mulai dari muda-mudi, pengunjung dalam Kota, hingga pengunjung luar Kota Baubau.

Semira menawarkan sejumlah makanan populer, seperti mi Titi atau mi kering, ayam bakar, dan ayam sambal mata. Ada juga makanan khas Buton seperti ikan bakar dan Parende. Tentu saja, makan khas Buton ini mengandalkan sumber daya ikan segar yang menjadi unggulan Kota Baubau.

Sensasi kekhasan daerah Baubau atau Buton tidak berhenti pada hidangan makanan saja, namun Semira juga memanjakan mata pengunjung dengan berbagai ornamen sentuhan Buton di sekitar bangunan Semira. Seperti hiasan dinding Katepi atau talang anyaman dari Bambu dan sarung Buton.

Jika mendekati senja, telinga pengunjung akan ditenangkan dengan lagu Daerah Buton yang berjudul Wandiu-diu. Lagu ini sengaja diputar sebagai lagu pengantar menjemput senja.

Pemilihan pemutaran lagu ini juga menyesuaikan dengan waktu favorit pengunjung mendatangi tempat ini untuk menyaksikan matahari terbenam.

Pengelola Semira Cafe dan Resto, Agus mengungkapkan, tema restonya tetap tetap mengangkat tradisi Buton sebagai daya tarik sekaligus melestarikan kearifan lokal budaya dan makanan khas Buton.

Kata dia, sebelumnya, pihaknya mengangkat tema akulturasi Buton-Lombok. Dengan menggandengkan ornamen Lombok dan Buton dalam satu lokasi. Namun, saat ini pihaknya ingin fokus untuk menghadirkan nuansa Buton saja.

Pada hari biasa, Semira sedikitnya melayani di atas 50 pengunjung dalam sehari. Sedangkan di hari weekend atau hari libur pihaknya bisa melayani di atas 100  pengunjung.

Pada media ini, Agus mengaku, dalam sebulan, Semira bisa menghasilkan laba kotor sekitar Rp 30 Juta. Untuk laba bersih sekitar Rp 20 Juta.

“Tidak sedikit orang dari luar Kota yang memilih Semira untuk makan dan relaksasi diri. Misalnya saja, Bupati Konawe, PJ Bupati Buteng, tamu Porprov 2023 lalu, dan wisatawan luar kota lainnya,” pungkasnya.

Dia mengungkapkan, Semira menawarkan makanan khas sekaligus pemandangan yang luar biasa dengan menonjolkan view 180 derajat. Terbentang lautan, kapal-kapal,   pulau-pulau.

“Kedatangan kapal dan pesawat bisa terlihat jelas bagi para pengunjung yang menunggu kapal dan pesawat,” tutupnya.

Pos terkait